TERKINI
Mode Gelap
Artikel teks besar

Dampak Cuaca Ekstrem, Sejumlah Sekolah di Lombok Timur Alami Kerusakan Berat

Fasilitas Pendidikan di Lombok Timur Rusak Akibat Cuaca Ekstrem

BeritaLotim-,Angin kencang dan hujan lebat yang melanda Lombok Timur dalam beberapa hari terakhir meninggalkan kerusakan serius pada fasilitas pendidikan. Beberapa sekolah mengalami kerusakan di bagian atap ruang kelas, sehingga proses belajar mengajar pun terganggu. Kejadian ini terjadi terutama di wilayah Kecamatan Sakra Timur dan sekitarnya, yang dikenal sebagai daerah dengan tingkat curah hujan tinggi.

Kerusakan ruang kelas akibat cuaca ekstrem di Lombok Timur
Kerusakan ruang kelas akibat cuaca ekstrem di Lombok Timur

Rincian Kerusakan Sekolah

Kerusakan paling parah terjadi di SDN 1 Greneng, di mana tiga ruang kelas ambruk. SDN 2 Sakra juga melaporkan tiga ruang kelas yang rusak di bagian atapnya. Selain itu, SDN 1 Denggen Selong dan SDN Korleko masing-masing mengalami kerusakan pada dua dan satu ruang kelas. Total, sembilan ruang kelas mengalami kerusakan berat akibat cuaca ekstrem tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izzudin, banyak sekolah di daerah tersebut masih menggunakan bangunan lama yang belum direnovasi, sehingga rentan terhadap cuaca buruk. “Sekitar 30 persen sekolah masih belum mendapat bantuan renovasi,” jelasnya, sebagaimana dikutip dari KBRN, Kamis (13/2/2025).

Langkah Cepat Koordinasi dengan BPBD

Menanggapi situasi ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Penjabat Bupati Lombok Timur. Rencana anggaran untuk perbaikan darurat sedang dibahas agar proses renovasi bisa segera dilakukan.

Meskipun demikian, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri. "Kami akan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) pendidikan, tetapi tetap perlu koordinasi lebih lanjut untuk memastikan kebutuhan ini terpenuhi," tambah Izzudin.

Kegiatan Belajar Tetap Berjalan

Meski sebagian ruang kelas rusak, proses belajar mengajar tetap berlangsung dengan penyesuaian. Guru dan siswa memanfaatkan ruang kelas yang masih layak pakai. Jadwal pelajaran diatur ulang agar semua siswa tetap bisa mengikuti kegiatan belajar dengan aman.

“Kami berharap cuaca segera membaik agar tidak ada lagi kerusakan tambahan,” tandas Izzudin. Ia juga berharap proses renovasi dapat berjalan cepat, sehingga fasilitas pendidikan kembali optimal dan aman bagi para siswa.

Posting Komentar